Jumat, 26 Februari 2010

Live Concret Boys Like Girls


Sekitar 3.500 penonton memamadati Tennis Indoor Senayan, Jakarta pada Senin pukul 8 malam, 25 Januari, kebanyakan terdiri dari remaja berusia sekitar 15-18 tahun. Ada yang bahkan lebih muda kalau dilihat dari banyaknya orang tua yang ikut menemani anak-anaknya dalam menyaksikan konser Boys Like Girls yang diselenggarakan Java Musikindo dan LA Lights ini.
Jeritan pun menandai keha-diran kuartet pop rock asal Boston, Amerika Serikat ini di atas panggung pada pukul 20:30 WIB. Vokalis-gitaris Martin Johnson naik ke panggung de-ngan menyanyikan sepotong “I Gotta Feeling”-nya Black Eyed Peas disusul rekan-rekannya, dan single “Love Drunk” dari album kedua BLG yang berjudul sama dijadikan lagu pembuka. Para Anak Baru Gede di lantai bawah maupun di balkon atas berdiri dan melompat-lompat sambil menjerit tiap kali pemain bas Bryan Donahue, gitaris Paul DiGiovanni dan Johnson berdiri di atas monitor di ujung panggung.
Secara keseluruhan, musik BLG bisa dikatakan sebagai pop rock yang kompeten tapi tidak terlalu istimewa, dengan lagu-lagu dari dua album yang cen-derung terdengar sama. Bahkan lelaki penggemar yang berdiri di belakang rolling stone dan ikut bernyanyi sepanjang konser berteriak-teriak “ `Thunder! Thunder!` ” saat Johnson memetik gitar akustik, padahal lagu yang dibawakannya adalah “Two Is Better Than One”, lengkap dengan suara tinggi oleh DiGiovanni yang mengisi peran Taylor Swift di versi rekamannya. (“Thunder” sendiri baru dibawakan menjelang akhir konser.)
Tapi jika Anda berusia 15 tahun, baru pertama kali menonton konser, mungkin ini salah satu pengalaman tak terlupakan. Atraksi BLG cocok bagi mereka yang sudah terlalu tua untuk Jonas Brothers, di mana Johnson berulang kali mengucapkan kata “fuck” dan “motherfucker”, menjilat gitar DiGiovanni yang sedang memainkan solo, menjilat botol air yang dilempar kepada penonton, dan bahkan mengajar penonton di barisan depan untuk membentuk lingkaran mosh pit di tengah-tengah lagu “Dance Hall Drug”. Mereka juga dengan senang hati menyanyikan “Happy Birthday” untuk DiGiovanni, dan Johnson memberikannya “hadiah” berupa topi SMA yang dilempar ke panggung.
Setelah menutup konser berdurasi sejam ini dengan “The Great Escape”, yang ditutup dengan crowdsurfing oleh Johnson. Setelah dia berhasil keluar dari kerumunan, dia berkata, “Thank you Jakarta, we can’t wait to come back.” Tapi di saat mereka datang lagi, apakah para ABG masih akan suka Boys Like Girls?

0 komentar:

Posting Komentar